Salah satu keunggulan dari kamera Single Lens Reflex (SLR) baik yg konvensional (film) ataupun yang digital (DSLR) yaitu mudahnya kita ganti lensa standard (kit) bawaan dari pabrik dengan lensa-lensa yang lain sesuai sama selera maupun keperluan. Itu penyebab mengapa saya pilih kamera DSLR Canon KISS F (EOS 1000D) juga sebagai kamera digital pertamaku dibanding dengan beli kamera pocket umum/prosumer sekalipun.
Apa sajakah jenis-tipe lensa yang ada di pasaran elektonik kamera yang umumnya dipakai oleh para pecinta kamera atau photografer? Berikut di bawah ini daftar-daftar sedetailnya.
Jenis-tipe lensa kamera SLR
Salah satu keunggulan dari kamera Single Lens Reflex (SLR) baik yg konvensional (film) ataupun yang digital (DSLR) yaitu mudahnya kita ganti lensa standard (kit) bawaan dari pabrik dengan lensa-lensa yang lain sesuai sama selera maupun keperluan. Itu penyebab mengapa saya pilih kamera DSLR Canon KISS F (EOS 1000D) juga sebagai kamera digital pertamaku dibanding dengan beli kamera pocket umum/prosumer sekalipun. : D
Apa sajakah jenis-tipe lensa yang ada di market yang umum dipakai untuk ‘menulis dengan cahaya’ itu? Di bawah ini daftar daftar sedetailnya.
Lensa Normal
Lensa ini yaitu lensa yang membuahkan gambar dengan perspektif lebih alami bila dibanding dengan lensa type lain. Suatu lensa digolongkan juga sebagai lensa normal bila mempunyai focal length yang setara dengan diagonal gambar yang diproyeksikan di dalam sensor kamera.
Pada format 35mm, dimensi gambar yang diproyeksikan kedalam kamera yaitu 36 mm x 24 mm (panjang x lebar), hingga diagonal gambar itu yaitu 43, 27 mm atau setara dengan 50 mm. Lensa ini dapat digolongkan juga sebagai lensa primer lantaran mempunyai sebagian kelebihan, diantaranya :
1. Mempunyai bukaan diafragma maksimum yang semakin besar dari pada lensa lain, seperti f. 2, f : 1, 8 atau bahkan juga f1, 2 hingga bisa dipakai untuk memphoto pada keadaan minim sinar.
2. Bisa membuahkan gambar yang lebih kaya warna. Hal semacam ini bisa saja lantaran karenanya ada bukaan diafragma yang maksimum, kamera bisa merekam semakin banyak sinar.
Lensa Wide-angle
Lensa ini terkadang dimaksud lensa lebar. Seperti namanya lensa ini mempunyai pojok pandang yang sangatlah lebar, bahkan juga pada sebagian lensa bisa memberi pojok pandang mendekati 180 derajat. Pada prakteknya lensa type ini kerap dipakai untuk memphoto ruang yang sempit atau untuk mengambil gambar suatu benda dengan cara utuh saat benda itu ada relatif dekat dari pemotret.
Tetapi butuh di perhatikan bahwa gambar yang dihasilkan dari suatu lensa wide-angle condong mempunyai tingkat distorsi yang lebih tinggi dibanding dengan gambar yang dihasilkan oleh lensa normal. Catatan yang lain, lensa ini tak membuahkan gambar sesuai sama yang di tangkap oleh mata manusia, demikian sebaliknya lensa ini memberi kesan ‘lebih’ dari situasi sesungguhnya. Ruang bisa tampak ‘lebih’ tinggi, ‘lebih’ besar atau ‘lebih’ lebar dari ukuran sesungguhnya.
Lensa makro
Lensa dengan ukuran 50mm, 90mm atau 100mm dengan tulisan makro adalah lensa yang di desain spesial untuk memphoto subyek yang sangatlah dekat dengan kamera atau benda-benda kecil yang lain. Ketidaksamaan lensa 50mm umum dengan lensa 50mm makro tentu terdapat pada jarak konsentrasi paling dekat lensa itu. Pada lensa 50mm umum, jarak konsentrasi paling dekat dari lensa ke benda seputar 50cm. Sedang untuk lensa 50mm makro, jarak konsentrasi paling dekatnya dapat cuma 2cm dari benda.
Lensa makro dapatlah dipakai untuk memphoto benda yang jauh, namun tingkat ketajamannya sedikit rendah dibanding dengan lensa type lain, umumnya lensa type ini dipakai untuk memphoto bunga, koin, tetes embun, kancing, serangga serta benda-benda kecil yang lain.
Lensa Zoom
Lensa ini didesain untuk mempunyai sebagian pojok pandang yang tidak sama. Ada beragam jenis lensa zoom, dari mulai 2x zoom, 3x zoom (70 – 200mm), 10x zoom (35-350mm) s/d 12x zoom. Untuk sekarang ini, lensa yang memiliki kian lebih 3x zoom kurang memperoleh gambar-gambar dengan kwalitas yang berkelanjutan. Oleh karenanya, biasanya pemakai lensa zoom profesional cuma memakai lensa 2x atau 3x zoom saja.
Sebagian lensa zoom adalah lensa telephoto (200 – 400mm), sebagian yang lain adalah lensa wide-angle (10 – 20mm, 16 – 25mm) serta bekasnya meliputi wide-angle hingga telephoto (28 – 200mm, 35 – 35mm). Lensa pada kelompok paling akhir kerap dikatakan sebagai lensa zoom ‘normal’ serta sudah menukar lensa primer juga sebagai jalan keluar pemakaian satu lensa untuk beragam keadaan.
Lensa Telephoto
Populer bakal kemampuannya untuk jadi besar object yang jauh, serta membuahkan gambar yg tidak terdistorsi, lensa type ini adalah lensa favorite untuk memphoto kompetisi berolahraga (sepakbola, basket, tenis, dan lain-lain). Serta tidak lupa juga untuk pementasan panggung (konser, teater, orkestra, dan lain-lain). Tidak luput juga beberapa paparazzi juga jadikan lensa type ini juga sebagai lensa andalannya.
Lensa telephoto bisa digolongkan juga sebagai lensa telephoto normal (85mm, 100mm, 135mm, 200mm), lensa zoom telephoto (28-300mm, 55-200mm, 70-200mm, 90-300mm, 100-300mm) serta lensa super telephoto (300mm, 400mm, 500mm, 600mm).
Lensa Fisheye (mata ikan)
Dalam dunia fotografi, lensa fisheye yaitu suatu lensa wide-angle dengan kelebaran pojok pandang yang ekstrim. Ruang penglihatannya melebihi 100 derajat, atau bahkan juga terkadang melampaui 180 derajat hingga membuahkan gambar-gambar dengan tingkat distorsi yang tinggi. Ruangan tajamnya dengan cara automatis tak terbatas serta penyusunan konsentrasi kamera tak terlampau dibutuhkan.
Awalannya lensa ini di kembangkan untuk dipakai di bagian astronomi, serta dimaksud ‘whole-sky lenses’. Lalu lensa fisheye cepat jadi popular dalam bagian fotografi lantaran kekhasan distorsinya. Lensa ini kerap dipakai untuk memphoto hamparan panorama yang sangatlah luas sekalian menonjolkan bentuk lengkung bumi.
Apa sajakah jenis-tipe lensa yang ada di pasaran elektonik kamera yang umumnya dipakai oleh para pecinta kamera atau photografer? Berikut di bawah ini daftar-daftar sedetailnya.
Jenis-tipe lensa kamera SLR
Salah satu keunggulan dari kamera Single Lens Reflex (SLR) baik yg konvensional (film) ataupun yang digital (DSLR) yaitu mudahnya kita ganti lensa standard (kit) bawaan dari pabrik dengan lensa-lensa yang lain sesuai sama selera maupun keperluan. Itu penyebab mengapa saya pilih kamera DSLR Canon KISS F (EOS 1000D) juga sebagai kamera digital pertamaku dibanding dengan beli kamera pocket umum/prosumer sekalipun. : D
Apa sajakah jenis-tipe lensa yang ada di market yang umum dipakai untuk ‘menulis dengan cahaya’ itu? Di bawah ini daftar daftar sedetailnya.
Lensa Normal
Lensa ini yaitu lensa yang membuahkan gambar dengan perspektif lebih alami bila dibanding dengan lensa type lain. Suatu lensa digolongkan juga sebagai lensa normal bila mempunyai focal length yang setara dengan diagonal gambar yang diproyeksikan di dalam sensor kamera.
Pada format 35mm, dimensi gambar yang diproyeksikan kedalam kamera yaitu 36 mm x 24 mm (panjang x lebar), hingga diagonal gambar itu yaitu 43, 27 mm atau setara dengan 50 mm. Lensa ini dapat digolongkan juga sebagai lensa primer lantaran mempunyai sebagian kelebihan, diantaranya :
1. Mempunyai bukaan diafragma maksimum yang semakin besar dari pada lensa lain, seperti f. 2, f : 1, 8 atau bahkan juga f1, 2 hingga bisa dipakai untuk memphoto pada keadaan minim sinar.
2. Bisa membuahkan gambar yang lebih kaya warna. Hal semacam ini bisa saja lantaran karenanya ada bukaan diafragma yang maksimum, kamera bisa merekam semakin banyak sinar.
Lensa Wide-angle
Lensa ini terkadang dimaksud lensa lebar. Seperti namanya lensa ini mempunyai pojok pandang yang sangatlah lebar, bahkan juga pada sebagian lensa bisa memberi pojok pandang mendekati 180 derajat. Pada prakteknya lensa type ini kerap dipakai untuk memphoto ruang yang sempit atau untuk mengambil gambar suatu benda dengan cara utuh saat benda itu ada relatif dekat dari pemotret.
Tetapi butuh di perhatikan bahwa gambar yang dihasilkan dari suatu lensa wide-angle condong mempunyai tingkat distorsi yang lebih tinggi dibanding dengan gambar yang dihasilkan oleh lensa normal. Catatan yang lain, lensa ini tak membuahkan gambar sesuai sama yang di tangkap oleh mata manusia, demikian sebaliknya lensa ini memberi kesan ‘lebih’ dari situasi sesungguhnya. Ruang bisa tampak ‘lebih’ tinggi, ‘lebih’ besar atau ‘lebih’ lebar dari ukuran sesungguhnya.
Lensa makro
Lensa dengan ukuran 50mm, 90mm atau 100mm dengan tulisan makro adalah lensa yang di desain spesial untuk memphoto subyek yang sangatlah dekat dengan kamera atau benda-benda kecil yang lain. Ketidaksamaan lensa 50mm umum dengan lensa 50mm makro tentu terdapat pada jarak konsentrasi paling dekat lensa itu. Pada lensa 50mm umum, jarak konsentrasi paling dekat dari lensa ke benda seputar 50cm. Sedang untuk lensa 50mm makro, jarak konsentrasi paling dekatnya dapat cuma 2cm dari benda.
Lensa makro dapatlah dipakai untuk memphoto benda yang jauh, namun tingkat ketajamannya sedikit rendah dibanding dengan lensa type lain, umumnya lensa type ini dipakai untuk memphoto bunga, koin, tetes embun, kancing, serangga serta benda-benda kecil yang lain.
Lensa Zoom
Lensa ini didesain untuk mempunyai sebagian pojok pandang yang tidak sama. Ada beragam jenis lensa zoom, dari mulai 2x zoom, 3x zoom (70 – 200mm), 10x zoom (35-350mm) s/d 12x zoom. Untuk sekarang ini, lensa yang memiliki kian lebih 3x zoom kurang memperoleh gambar-gambar dengan kwalitas yang berkelanjutan. Oleh karenanya, biasanya pemakai lensa zoom profesional cuma memakai lensa 2x atau 3x zoom saja.
Sebagian lensa zoom adalah lensa telephoto (200 – 400mm), sebagian yang lain adalah lensa wide-angle (10 – 20mm, 16 – 25mm) serta bekasnya meliputi wide-angle hingga telephoto (28 – 200mm, 35 – 35mm). Lensa pada kelompok paling akhir kerap dikatakan sebagai lensa zoom ‘normal’ serta sudah menukar lensa primer juga sebagai jalan keluar pemakaian satu lensa untuk beragam keadaan.
Lensa Telephoto
Populer bakal kemampuannya untuk jadi besar object yang jauh, serta membuahkan gambar yg tidak terdistorsi, lensa type ini adalah lensa favorite untuk memphoto kompetisi berolahraga (sepakbola, basket, tenis, dan lain-lain). Serta tidak lupa juga untuk pementasan panggung (konser, teater, orkestra, dan lain-lain). Tidak luput juga beberapa paparazzi juga jadikan lensa type ini juga sebagai lensa andalannya.
Lensa telephoto bisa digolongkan juga sebagai lensa telephoto normal (85mm, 100mm, 135mm, 200mm), lensa zoom telephoto (28-300mm, 55-200mm, 70-200mm, 90-300mm, 100-300mm) serta lensa super telephoto (300mm, 400mm, 500mm, 600mm).
Lensa Fisheye (mata ikan)
Dalam dunia fotografi, lensa fisheye yaitu suatu lensa wide-angle dengan kelebaran pojok pandang yang ekstrim. Ruang penglihatannya melebihi 100 derajat, atau bahkan juga terkadang melampaui 180 derajat hingga membuahkan gambar-gambar dengan tingkat distorsi yang tinggi. Ruangan tajamnya dengan cara automatis tak terbatas serta penyusunan konsentrasi kamera tak terlampau dibutuhkan.
Awalannya lensa ini di kembangkan untuk dipakai di bagian astronomi, serta dimaksud ‘whole-sky lenses’. Lalu lensa fisheye cepat jadi popular dalam bagian fotografi lantaran kekhasan distorsinya. Lensa ini kerap dipakai untuk memphoto hamparan panorama yang sangatlah luas sekalian menonjolkan bentuk lengkung bumi.